Adapun tujuan penulisan ini
adalah:
- Memenuhi
tugas Sistem Digital yang diberikan oleh bapak Darwison, S.T., M.T.
- Mensimulasikan
rangkaian simulasi aplikasi Encorder dan Decorder dengan bantuan software
Proteus
- Memahami dan mengetahui prinsip kerja dari rangkaian pengaman sepeda motor menggunakam touch sensor dan alarm menggunakan vibration sensor
A. DC Power Supply
DC Power Suply berfungsi untuk memasok tegangan DC pada rangkaian
B. Oscilloscope
Osiloskop (O-scope) adalah jenis instrumen
uji elektronik yang secara grafis menampilkan tegangan listrik yang bervariasi
sebagai plot dua dimensi dari satu atau lebih sinyal sebagai fungsi waktu.
C. AC Power Suply (VSINE)
AC Power Suply berfungsi untuk memasok tegangan AC pada rangkaian
D. Voltmeter
Voltmeter adalah alat untuk mengukur potensial listrik dalam
volt. Pemasangannya dirangkai secara pararel terhadap komponen yang diukur
E. Resistor
Resistor adalah komponen listrik dua terminal
pasif yang mengimplementasikan hambatan listrik sebagai elemen rangkaian. Dalam
sirkuit elektronik, resistor digunakan untuk mengurangi aliran arus,
menyesuaikan level sinyal, untuk membagi tegangan, elemen aktif bias, dan
mengakhiri saluran transmisi, di antara kegunaan lainnya.
F. Relay
Relai adalah sakelar yang dioperasikan secara
elektrik. Ini terdiri dari satu set terminal input untuk sinyal kontrol tunggal
atau ganda, dan satu set terminal kontak operasi. Tombol mungkin memiliki
sejumlah kontak dalam beberapa bentuk kontak, seperti membuat kontak,
memutuskan kontak, atau kombinasinya.
G. LED
Lampu LED atau bola lampu LED adalah lampu
listrik yang menghasilkan cahaya menggunakan dioda pemancar cahaya (LED). Lampu
LED secara signifikan lebih hemat energi daripada lampu pijar yang setara dan
dapat secara signifikan lebih dari kebanyakan lampu neon.
H. Buzzer
Buzzer atau pager adalah perangkat sinyal
audio, yang mungkin mekanis, elektromekanis, atau piezoelektrik (piezo untuk
pendek). Penggunaan khas buzzer dan beeper termasuk perangkat alarm, timer,
kereta api dan konfirmasi input pengguna seperti klik mouse atau penekanan
tombol.
I. Dioda 1N4001
Dioda adalah komponen elektronik dua terminal
yang menghantarkan arus terutama dalam satu arah (konduktansi asimetris). Ini
memiliki resistensi rendah (idealnya nol) dalam satu arah, dan resistensi
tinggi (idealnya tak terbatas) di sisi lain.
J. Transistor NPN (BC548)
Transistor PN adalah perangkat tiga terminal,
tiga lapis yang dapat berfungsi sebagai amplifier atau sakelar elektronik
K. Touch Sensor
Sensor sentuh adalah sensor elektronik yang
digunakan dalam mendeteksi dan merekam sentuhan fisik. Juga dikenal sebagai
sensor taktil, ini adalah sensor kecil, sederhana, berbiaya rendah yang dibuat
untuk menggantikan sakelar mekanis lama yang kita lihat di masa lalu.
L. OP AMP
Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah
salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal
listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor
dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga
memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada
rentang frekuensi yang luas.
M. Potentiometer
Potensiometer adalah resistor tiga
terminal dengan kontak geser atau berputar yang membentuk pembagi tegangan
yang dapat disesuaikan. Jika hanya dua terminal yang digunakan, satu ujung
dan penghapus, ia bertindak sebagai resistor variabel atau rheostat. Alat ukur yang disebut potensiometer
pada dasarnya adalah pembagi tegangan yang digunakan untuk mengukur
potensial listrik (tegangan). Potensiometer
biasanya digunakan untuk mengontrol perangkat listrik seperti kontrol volume
pada peralatan audio. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme
dapat digunakan sebagai transduser posisi, misalnya, dalam joystick.
Potensiometer jarang digunakan untuk secara langsung mengontrol daya yang
signifikan (lebih dari satu watt), karena daya yang dihamburkan dalam
potensiometer akan sebanding dengan daya dalam beban yang dikendalikan
N. Sensor GP2D12
sharp
GP2D12 adalah sensor jarak analog yang menggunakan infrared untuk
mendeteksi jarak antara 10 cm sampai 80 cm. GP2D12 mengeluarkan output
voltase non-linear dalam hubungannya dengan jarak objek dari sensor dan
menggunakan interface analog to digital converter (ADC).
O. Gerbang Logika AND (IC 7411)
datasheet
P. IC 74192
IC 74192 di gunakan sebagai counter. Komponen utama IC 74192 adalah sebuah up/down decade counter, yaitu sebuah komponen yang dapat melakukan pencacahan (penghitung) sampai 10 (0 sampai 9) naik dan turun. Komponen 16 pin ini cukup banyak dapat di jumpai di took komponen elektronika. 74LS192 dibangun dengan beberapa flip-flop JK dan gerbang- gerbang logik. Transisi logic dari 0 ke 1 (Low to High) pada pin UP (pin 5), menyebabkan keluaran BCD (Binary Code Decimal) QA, QB, QC, dan QD menaik 1 digit. Demikian juga jika ada transisi logik 0 ke 1 pada pin DN in 4), menyebabkan keluaran BCD turun 1 digit.
Q. IC L293D
IC L293D adalah sirkuit terpadu (IC) dual H-Bridge driver untuk rangkaian motor DC. Driver motor ini bertindak sebagai penguat arus dengan mengambil sinyal kontrol arus rendah dan memberikan output ke sinyal kontrol arus yang lebih tinggi. Sinyal arus yang lebih tinggi ini lah yang digunakan untuk menggerakkan motor.
Encoder-decoder adalah arsitektur umum yang digunakan dalam sistem digital untuk mengubah data dari satu format ke format yang lain. Encoder-decoder terdiri dari dua komponen utama: encoder dan decoder.
Encoder adalah komponen yang bertanggung jawab untuk mengubah data masukan menjadi representasi yang lebih sederhana dan mudah diolah. Encoder dapat berupa algoritma matematis atau jaringan saraf tiruan yang menerima data masukan dan menghasilkan representasi yang lebih sederhana, biasanya dalam bentuk vektor atau kode biner. Contoh encoder termasuk algoritma seperti run-length encoding dan Huffman coding, serta jaringan saraf seperti autoencoder.
Decoder adalah komponen yang bertanggung jawab untuk mengembalikan data dari representasi yang dihasilkan oleh encoder ke format awal. Decoder dapat berupa algoritma matematis atau jaringan saraf tiruan yang menerima representasi yang dihasilkan oleh encoder dan menghasilkan data keluaran dalam format yang diinginkan. Contoh decoder termasuk algoritma seperti run-length decoding dan Huffman decoding, serta jaringan saraf seperti deconvolutional neural network.
Dalam sistem digital, encoder-decoder dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk kompresi data, pengkodean video dan audio, dan pengolahan bahasa alami. Encoder-decoder juga sering digunakan dalam jaringan saraf generatif, di mana encoder digunakan untuk menghasilkan representasi data yang lebih sederhana, dan decoder digunakan untuk menghasilkan data baru dari representasi ini.
Secara umum, encoder-decoder adalah arsitektur yang sangat fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan dalam sistem digital. Namun, seperti halnya dengan banyak algoritma dan jaringan saraf lainnya, keberhasilan encoder-decoder tergantung pada kualitas data masukan, representasi yang dihasilkan oleh encoder, dan kualitas decoder.
Membuat rangkaian simulasi dengan proteus untuk Encoder, Decoder
maupun sistem digital sederhana (encoder-decoder) harus diketahui
dulu table kebenarannya dari datasheets seri IC-nya. Dengan table
kebenaran dari datasheets seri IC tersebut dapat digunakan sebagai
acuan untuk mensimulasikan pin-pin seri IC tersebut dengan bantuan
komponen simulasi I/O diantaranya logicstate sebagai input dan
logicprobe sebagai ouput. Langkah awal dapat dilakukan dengan
simulasi manual dengan memakai komponen simulasi I/O jika sudah
sesuai table kebenaran seri IC tersebut maka komponen I/O bisa
diganti diantaranya input logicstate dengan memakai switch SPDT dan
output logisprobe dengan led (7-segment).
A. Prosedur Percobaan
Adapun langkah langkah yang dilakukan pada percobaan :
1. Siapkan semua komponen
2. Disarankan agara membaca datasheet setiap komponen
3. Cari komonen yang diperlukan di library proteus
4. Pasang Sensor Touch, Sensor GP2D12, resistor, relay, motor dc di analogikan sebagai pembuka dan penutup gerbang, potensiometer dan power suply sesuai gambar rangkaian dibawah
5.Buat rangkaian pengkondisi sinyal
6. Atur nilai resistor
7. Coba dijalankan rangkaian apabila output hidup maka rangkaian bisa digunakan
B. Rangkaian Simulasi
C. Prinsip Kerja
Pada saat tes pin pada sensor touch berlogic 1 maka output dari sensor touch masuk ke down count yang mana akan di tampilkan di bcd 7-segment hitung mundur dan output dari sensor touch di umpankan ke L293d ic motor driver yang mana akan mengaktifkan motor dc berputar searah jarum jam menandakan gerbang mall terbuka.
Pada saat tes pin berlogic 0 pada sensor touch maka keluarannya atau ouputnya dalam kondisi low dan sensor GP2D12 akan mendeteksi adanya mobil lewat dari gerbang yang mana skala jarak sensor tehadap objek <80cm maka outputnya akan diumpankan ke penguat inverting lalu terjadi penguatan lalu keluaran dari penguat inverting masuk ke L293d yang menyebabkan motor dc berputar berlawanan arah jarum jam menandakan gerbang tertutup.
0 komentar:
Posting Komentar